Dalam pemberitaan di media massa, masalah penyadapan yang dilalukan oleh Australia terhadap presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono mengakibatkan dampak yang buruk bagi hubungan bilateral yang terjalin selama ini masalah tersebut mungkin dapat dihindari jika sistem keamanan di Indonesia tidak begitu buruk jika dibandingkan dengan sistem keamanan dinegara – negara lainnya. Namun, hal tersebut kembali pada sumber daya manusia yang mengoperasikan sistem keamanan tersebut jika tidak lalai kejadian seperti penyadapan tersebut tidak akan terjadi.
Menindaklanjuti hal itu, Purnomo menyatakan Indonesia harus mengembangkan sistem pertahanan cyber dan memiliki satelit khusus sendiri untuk kepentingan sektor pertahanan, keamanan, intelijen dan luar negeri. Terkait hal tersebut, rencananya akan dimasukkan dalam program anggaran tahun depan.
Pasca penyadapan intelijen Australia kepada sejumlah petinggi pemerintahan Indonesia membuat hubungan Indonesia - Australia merenggang. Kecaman dan komentar keras pun muncul dari para pejabat tinggi Indonesia kepada Australia. Penyadapan tersebut disebut - sebut atas bantuan Singapura dan Korea Selatan.
Bocornya skandal penyadapan Australia terhadap Presiden SBY, Pemerintah Indonesia langsung memutus kerja sama militernya dengan Negeri Kanguru. Namun, pembelian pesawat hercules dari Australia tetap berjalan. "Hercules sudah dibayar dengan APBN, jadi tidak dibatalkan pembeliannya. Kalau dibatalkan uangnya hilang. Kontrak sudah berjalan sambil kita mengevaluasi kerjasama yang lain. Jadi Hercules sudah kita bayar," kata Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro.
0 komentar :
Posting Komentar