Dalam pemberitaan di media massa, masalah
penyadapan yang dilakukan oleh Australia terhadap Presiden RI, Susilo Bambamg Yudhoyono
mengakibatkan dampak yang buruk bagi hubungan bilateral yang terjalin selama
ini. Masalah tersebut mungkin dapat dihindari jika sistem keamanan di Indonesia
tidak begitu buruk jika dibandingkan dengan sistem keamanan negara-negara lainnya.
Namun, hal tersebut kembali lagi pada sumber daya manusia yang mengoperasikan
sistem ,keamanan tersebut. Jika tidak lalai, kejadian seperti penyadapan
tersebut tidak akan terjadi.
Dengan adanya kejadian tersebut,seharusnya
Indonesia harus berbenah diri untuk memperkuat keamanan cyber agar tidak terjadi kasus yang sama dan Indonesia harus mengambil tindakan atas kasus tersebut agar masalahnya tidak
bertambah keruh.Dalam pemberitaan di media,Indonesia telah mengambil tindakan
pertama dengan memanggil kembali Duta luar negeri yang berada di
Australia sebagai bentuk protes terhadap pemerintahan Australia,Pemerintah Indonesia juga meminta mengadakan pertemuan dengan perwakilan Australia untuk datang ke Indonesia menjelaskan alasan Australia melakukan penyadapan terhadap Presiden RI.
Dalam pertemuan kedua negara tersebut,perwakilan Australia
memilih diam atas kasus penyadapan tersebut dan tidak mau meminta maaf terhadap
Pemerintah Indonesia yang membuat masalah kedua negara semakin keruh dan
memperburuk kerjasama kedua negara yang telah terjalin cukup lama.
Akibat
dari sikap Australia yang tidak mau meminta maaf ke Indonesia,sekelompok hacker
dari Indonesia menyerang beberapa situs milik Australia sebagai aksi balas dendam.Dalam serangan tersebut para hacker berhasil melumpuhkan tiga
situs intelijen Australia selama beberapa jam seperti situs Badan
Layanan Intelijen Rahasia Australia (ASIS),situs Badan Layanan Intelijen Nasional
Australia (ASIO),dan situs Direktorat Sinyal Australia (ASD).
0 komentar :
Posting Komentar